Beirut-PIP: Wakil Hamas di Libanon, Ali Barkah bertemu dengan delegasi
Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina yang dipimpin Sekjennya, Haji Abu
Qasim Daghmis, bersama anggota pimpinan pusat Riziq Aruq, serta dihadiri
pimpinan teras Hamas di Libanon, Masyhur Abdul halim dan Mahmud Shadiq.
Kedua pihak memaparkan perkembangan terakhir persoalan Palestina,
terutama masalah tawanan dan penderitaan mereka di penjara zionis, serta
persoalan Al-Quds yang terus menjadi target pelanggaran zionis,
terutama Masjidil Aqsha. Di samping proses yahudisasi dan penggusuran
rumah-rumah warga Al-Quds, dan mengusir mereka keluar Al-Quds, dengan
tujuan mengosongkan kota dari penduduk aslinya.
Juga disepakati persoalan rekonsiliasi, kedua pihak menegaskan
pentingnya menyelesaikan dan menerapkan kesepakatan Kairo dan Deklarasi
Doha terkait pembentukan pemerintahan nasional bersatu sesegera mungkin,
dan menggelar pemilu legislative dan eksekutif serta Dewan Nasional
Palestina, mengakhiri perpecahan otoritas dan mengembalikan organisasi
pembebasan Palestina berlandaskan kepentingan nasional dan demokrasi,
sesuai strategi Satu Palestina, dan berpegang kepada pilihan perlawanan,
hak-hak dan konstitusi nasional.
Kedua pihak juga memaparkan
kondisi pengungsi Palestina di Libanon dan mereka yang terusir dari
Suriah. Dan menegaskan bahwa netralitas eksistensi Palestina terkait
pertikaian internal Arab, dan membantu pengungsi Suriah yang dapat
melindungi kehormatan mereka, sampai mereka kembali ke kamp-kamp di
Suriah. (qm)
Sumber CoPas :Terima Kasih FanPage Facebook Dukung Palestina Merdeka
Beirut-PIP: Wakil Hamas di Libanon, Ali Barkah bertemu dengan delegasi
Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina yang dipimpin Sekjennya, Haji Abu
Qasim Daghmis, bersama anggota pimpinan pusat Riziq Aruq, serta dihadiri
pimpinan teras Hamas di Libanon, Masyhur Abdul halim dan Mahmud Shadiq.
Kedua pihak memaparkan perkembangan terakhir persoalan Palestina, terutama masalah tawanan dan penderitaan mereka di penjara zionis, serta persoalan Al-Quds yang terus menjadi target pelanggaran zionis, terutama Masjidil Aqsha. Di samping proses yahudisasi dan penggusuran rumah-rumah warga Al-Quds, dan mengusir mereka keluar Al-Quds, dengan tujuan mengosongkan kota dari penduduk aslinya.
Juga disepakati persoalan rekonsiliasi, kedua pihak menegaskan pentingnya menyelesaikan dan menerapkan kesepakatan Kairo dan Deklarasi Doha terkait pembentukan pemerintahan nasional bersatu sesegera mungkin, dan menggelar pemilu legislative dan eksekutif serta Dewan Nasional Palestina, mengakhiri perpecahan otoritas dan mengembalikan organisasi pembebasan Palestina berlandaskan kepentingan nasional dan demokrasi, sesuai strategi Satu Palestina, dan berpegang kepada pilihan perlawanan, hak-hak dan konstitusi nasional.
Kedua pihak juga memaparkan kondisi pengungsi Palestina di Libanon dan mereka yang terusir dari Suriah. Dan menegaskan bahwa netralitas eksistensi Palestina terkait pertikaian internal Arab, dan membantu pengungsi Suriah yang dapat melindungi kehormatan mereka, sampai mereka kembali ke kamp-kamp di Suriah. (qm)
Kedua pihak memaparkan perkembangan terakhir persoalan Palestina, terutama masalah tawanan dan penderitaan mereka di penjara zionis, serta persoalan Al-Quds yang terus menjadi target pelanggaran zionis, terutama Masjidil Aqsha. Di samping proses yahudisasi dan penggusuran rumah-rumah warga Al-Quds, dan mengusir mereka keluar Al-Quds, dengan tujuan mengosongkan kota dari penduduk aslinya.
Juga disepakati persoalan rekonsiliasi, kedua pihak menegaskan pentingnya menyelesaikan dan menerapkan kesepakatan Kairo dan Deklarasi Doha terkait pembentukan pemerintahan nasional bersatu sesegera mungkin, dan menggelar pemilu legislative dan eksekutif serta Dewan Nasional Palestina, mengakhiri perpecahan otoritas dan mengembalikan organisasi pembebasan Palestina berlandaskan kepentingan nasional dan demokrasi, sesuai strategi Satu Palestina, dan berpegang kepada pilihan perlawanan, hak-hak dan konstitusi nasional.
Kedua pihak juga memaparkan kondisi pengungsi Palestina di Libanon dan mereka yang terusir dari Suriah. Dan menegaskan bahwa netralitas eksistensi Palestina terkait pertikaian internal Arab, dan membantu pengungsi Suriah yang dapat melindungi kehormatan mereka, sampai mereka kembali ke kamp-kamp di Suriah. (qm)
Sumber CoPas :Terima Kasih FanPage Facebook Dukung Palestina Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon beri komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter