Orang Malaysia kerap menyebut Indonesia dengan sebutan 'indon'.
Kata-kata ini terasa sebagai pelecehan. Dalam salah satu bahasa, indon
bisa diartikan sebagai pelacur. Sebutan indon pun dianggap identik
dengan TKI dan pembantu.
Orang Malaysia kerap menyebut Indonesia dengan sebutan 'indon'.
Kata-kata ini terasa sebagai pelecehan. Dalam salah satu bahasa, indon
bisa diartikan sebagai pelacur. Sebutan indon pun dianggap identik
dengan TKI dan pembantu.
Jika orang Indonesia marah, orang Malaysia
mengeles. Mereka mengatakan sebutan Indon hanya merupakan singkatan.
Indonesia dinilai terlalu panjang, sehingga disingkat Indon.
Dulu
mana berani negeri jiran itu lecehkan Indonesia dengan sebutan indon.
Masih jelas teriakan Presiden Soekarno mengobarkan Dwi Komando Rakyat
(Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963.
Sejak itulah semboyan 'ganyang Malaysia' menjadi populer.
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu djuga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hadjar tjetjunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat djangan sampai tanah dan udara kita diindjak-indjak oleh Malaysian keparat itu..." teriak Soekarno.
Zaman Presiden Soeharto, Indonesia juga dihormati oleh Malaysia. Bahkan
di ASEAN, Indonesia dikenal sebagai 'The Big Brother' atau kakak tertua
yang dihormati. Hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun
Mahatir bin Mohamad juga baik. Mahatir sangat menghormati Presiden
Soeharto.
"Pak Harto adalah seorang presiden dari sebuah negara yang
besar, tetapi dirinya tidak pernah lupa bahwa antara dua buah negara
adalah serumpun bangsa sehingga tidak ingin bermusuhan. Saya merasa
terhormat dapat diterima Pak Harto sebagai sahabat," kenang Mahatir
dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka
Utama.
"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia.
Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk
yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah
negara kecil sehingga kami lebih mudah mengurus sesuatu. Jadi kejayaan
Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kata Mahatir
tulus.
Sekarang, masihkan pemimpin Malaysia memuji para pemimpin di Indonesia?
(merdeka/16/3/13)
Jika orang Indonesia marah, orang Malaysia
mengeles. Mereka mengatakan sebutan Indon hanya merupakan singkatan.
Indonesia dinilai terlalu panjang, sehingga disingkat Indon.
Dulu
mana berani negeri jiran itu lecehkan Indonesia dengan sebutan indon.
Masih jelas teriakan Presiden Soekarno mengobarkan Dwi Komando Rakyat
(Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963.
Sejak itulah semboyan 'ganyang Malaysia' menjadi populer.
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu djuga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hadjar tjetjunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat djangan sampai tanah dan udara kita diindjak-indjak oleh Malaysian keparat itu..." teriak Soekarno.
Zaman Presiden Soeharto, Indonesia juga dihormati oleh Malaysia. Bahkan
di ASEAN, Indonesia dikenal sebagai 'The Big Brother' atau kakak tertua
yang dihormati. Hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun
Mahatir bin Mohamad juga baik. Mahatir sangat menghormati Presiden
Soeharto.
"Pak Harto adalah seorang presiden dari sebuah negara yang
besar, tetapi dirinya tidak pernah lupa bahwa antara dua buah negara
adalah serumpun bangsa sehingga tidak ingin bermusuhan. Saya merasa
terhormat dapat diterima Pak Harto sebagai sahabat," kenang Mahatir
dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka
Utama.
"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia.
Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk
yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah
negara kecil sehingga kami lebih mudah mengurus sesuatu. Jadi kejayaan
Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kata Mahatir
tulus.
Sekarang, masihkan pemimpin Malaysia memuji para pemimpin di Indonesia?
(merdeka/16/3/13)
Sumber CoPas : Terima Kasih FanPage Facebook Berita Harian Fesbuk
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon beri komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter