JAKARTA -- Nama negara Palestina (State of Palestine) kian menjadi
kedengkian bagi Israel dan Amerika Serikat (AS). Bahkan, Duta Besar AS
untuk PBB, Susan Rice naik pitam ketika papan nama bertuliskan 'State of Palestine' terpampang di salah satu meja di PBB.
Plakat nama Negara Palestina tersebut telihat saat rapat Dewan
Keamanan PBB yang pertama kalinya diikuti oleh Palestina. Rice mengecam
keras penyebutan negara tersebut. Baginya, Palestina baru dipandang
sebagai negara ketika ia bisa berdamai dengan Israel.
"Kami
memprotes penggunaan istilah Negara Palestina dalam semua dokumen PBB.
Termasuk juga dalam plakat yang digunakan di rapat ini," ungkap Rice
seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/1).
Pengakuan PBB
terhadap status Palestina pada November 2012 lalu telah menaikkan pamor
negri Al Quds itu menjadi negara pengamat non-anggota. Status
keanggotaan tersebut terpaksa diakui juga oleh AS walau pihaknya terus
melancarkan protes.
"AS tidak menolak anggapan bahwa resolusi
Majelis Umum PBB November lalu merupakan bentuk pengakuan bagi Palestina
sebagai sebuah negara," ungkap Rice.
Namun ia tetap bersikeras penyebutan Negara Palestina masih belum tepat sebelum perdamaian Palestina dan Israel terlaksana.
Sementara di pihak PBB menyatakan penyebutan negara tersebut menjadi
hak Palestina sebagai anggota PBB. Palestina meminta pemakaian nama
Negara Palestina kepada PBB yang kemudian memandang tidak ada alasan
untuk menolaknya.
Sebaliknya, PBB menyatakan AS tidak memiliki hak untuk menyatakan ketidaksetujuannya itu.REPUBLIKA.CO.ID
Sumber CoPas :
Terima Kasih FanPage Facebook Palestina Merdeka Ayo Bergabung
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon beri komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter