By Unknown | At Selasa, April 30, 2013 | Label :
UMUM
| 2 Comments
KOMPAS.com - Dominasi Facebook dalam dunia jejaring sosial internet sudah mulai terancam oleh kehadiran pendatang baru. Menurut sebuah survei, setiap bulannya Facebook mulai kehilangan jutaan penggunanya di pasar besar. Pengguna mencari jejaring sosial lain yang lebih "segar."
Menurut survei yang dilakukan Socialbakers, Facebook kehilangan 6 juta pengunjung dari Amerika Serikat (AS) atau turun sebanyak 4 persen pada Maret 2013. Sementara di Inggris, jejaring sosial itu kehilangan sekitar 1,4 juta pengguna atau turun sebanyak 4,5 persen pada Maret 2013.
Dalam enam bulan terakhir, menurut Socialbakers, Facebook telah kehilangan pengunjung bulanan mencapai 9 juta di AS dan 2 juta di Inggris. Penurunan jumlah kunjungan juga terjadi di Kanada, Spanyol, Perancis, Jerman, dan Jepang.
"Ada faktor kebosanan di mana orang ingin mencoba sesuatu yang baru. Apakah Facebook akan seperti MySpace? Kemungkinan relatif kecil, tapi itu bukan berarti tidak ada risiko," kata Ian Maude, analis spesialis media sosial di lembaga riset Enders Analysis, kepada The Guardian, Minggu (28/4/2013).
Meskipun demikian, Facebook masih tumbuh di kawasan Amerika Selatan. Menurut catatan Socialbakers, pengunjung bulanan Facebook di Brasil naik 6 persen pada Maret 2013 menjadi 70 juta.
Pengguna di India juga naik 4 persen menjadi 64 juta pada Maret 2013. Angka ini masih sebagian kecil dari populasi di negara tersebut, yang berarti masih ada ruang bagi Facebook untuk terus tumbuh.
Instagram, Path, Twitter
Kini makin banyak pengguna mencari jejaring sosial alternatif yang menawarkan cara baru dalam menjalin pertemanan dan berbagi konten. Facebook bahkan diserang oleh Instagram, anak perusahaan yang resmi dibeli Facebook pada Mei 2012 senilai 1 miliar dollar AS
Instagram mengalami pertumbuhan pesat hingga meraih 100 juta pengguna aktif pada Februari 2013.
Jejaring sosial Path juga telah menyerang kelemahan Facebook. Perusahaan ini didirikan oleh Dave Morin, yang tak lain adalah mantan karyawan Facebook. Morin menjaga eksklusivitas layanan Path, dengan membatasi jumlah jejaring pertemanan maksimal 150 orang. Jumlah itu dinilai ideal dan mengembalikan arti berjejaring yang sesungguhnya.
Path, yang kini memiliki 9 juta pengguna, hanya tersedia untuk perangkat iOS dan Android.
Belum lagi Twitter yang makin kuat dengan basis arus informasi. Jejaring sosial yang didirikan tujuh tahun silam oleh Jack Dorsey ini, telah memiliki 200 juta pengguna aktif pada Maret 2013 dan melontarkan 400 kicauan setiap harinya.
Para kompetitor yang sedang naik daun ini tentu membuat Facebook resah. Facebook mencari celah bisnis dan terus berusaha menambah jumlah pengguna, salah satunya dengan mengembangkan layanan di perangkat mobile, terutama ponsel pintar.
Bukti nyatanya telah direalisasikan dengan membuat aplikasi khusus Facebook Home di sistem operasi Android. Inovasi ini diyakini dapat memberi sensasi berbeda dalam mengakses Facebook dan menjadi tempat baru bagi perusahaan untuk meraih pendapatan.
Facebook mengakui, hingga akhir 2012, seperempat dari seluruh pendapatan iklan Facebook diraih dari layanan di perangkat mobile. Tercatat ada 680 juta pengguna yang mengakses Facebook dari ponsel.
'Ndreas
Follow :: @AndWW
Sumber CoPas :
Terima Kasih FanPage Facebook Berita Aneh dan Unik
![Foto: Sebelum Di Dor Polisi AS, Tamerlan Menelepon Sang Ibu Terkasih Dan Tercinta
DAGESTAN - Tamerlan Tsarnaev, pemuda Muslim Rusia yang dituduh AS sebagai pelaku Bom Maraton Boston bersama adiknya Dzhokhar Tsarnaev, masih sempat menelepon ibunya pada Kamis (18/4/2013) pagi, saat-saat terakhir sebelum ia ditembak oleh polisi AS, lansir LATimes.
“Dia menelepon saya setiap hari dari Amerika pada saat-saat terakhir,” kata Zubeidat Tsarnaev, ibu dari Tsarnaev bersaudara, pada Ahad (21/4) dalam sebuah wawancara melalui telepon dengan The Times dari rumahnya di republik Rusia Dagestan. Tamerlan menghubungi sang Ibu untuk terakhir kalinya pada pagi hari [sebelum ditembak polisi AS]. “Ia bilang ia mendapat panggilan telepon pribadi dari FBI dan mengatakan bahwa mereka menyatakan ia dicurigai dan harus datang menemui mereka,” katannya.
“Kalian tahu, FBI mengikutinya selama beberapa tahun dan ketika ia kembali dari Dagestan tahun lalu mereka memanggilnya dan bertanya kepadanya apa tujuan kunjungannya ke tanah airnya,” Sang Ibu bertutur sambil terisak.
Ibu Tsarnaev bersaudara juga mengatakan, “Ketika Tamerlan berbicara kepada saya untuk terakhir kalinya, Dzhokhar juga berada di rumahnya, dan ia bilang ia akan memberinya tumpangan rumah,” kata ibu mereka. “Dan kemudian pada hari berikutnya putri saya, Bella, menelepon saya dan berkata, ‘Ibu, nyalakan televisi.’ … Dan sekarang, saya biarkan televisi menyala terus sepanjang waktu,” katanya, menangis lagi.
Dzhokhar and brother
Dua anak Zubeidat dituduh sebagai pelaku bom Boston, dikejar, dan ditembaki polisi AS. Dokter mengatakan bahwa Tamerlan (26) mengalami luka dari kepala sampai kaki ketika ia tiba di rumah sakit dengan kondisi yang sangat kritis, kehilangan banyak darah, dan mengalami begitu banyak luka yang menembus. Ia tak mampu bertahan dan akhirnya meninggal dunia.
Tamerlan-Tsarnaev
Sementara adik Tamerlan, Dzhokhar (19), yang juga dituduh sebagai pelaku pemboman, saat ini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah dikejar dan ditangkap polisi AS pada Jumat (19/4) malamnya. Dzhokhar, yang berada di unit perawatan intensif Beth Israel Deaconess Medical Center, dilaporkan tidak bisa bicara karena tembakan di mulut yang tembus dari belakang lehernya. Selain itu, ia juga menderita luka tembak di kakinya.
ambulance
Zubeidat Tsarnaev mengatakan dia dan suaminya berencana akan pergi ke Amerika Serikat untuk membersihkan nama baik anak-anak mereka. Ia mengatakan adik suaminya “adalah seorang pengacara perusahaan minyak besar dan dia mengatakan bahwa dia akan membantu kami mencari pengacara yang baik untuk Dzhokhar.”
Ia mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, melalui telepon Tamerlan mengatakan beberapa kali bahwa meskipun ia suka dan menikmati tinggal di Amerika, ia ingin pindah kembali ke Dagestan dan telah membujuk istrinya, yang seorang Amerika, untuk kembali bersamanya beserta putri mereka.
”Dia ingin berada di dekat orang Rusia, di antara sanak keluarganya, dekat kampung halamannya,” katanya, terisak-isak.
Keluarga Tsarnaev adalah etnis Chechen dari Soviet republic of Kirgistan. Pada tahun 1992 mereka mencoba untuk kembali ke tanah air bersejarah mereka Chechnya, wilayah yang tengah bergolak di selatan Rusia, tetapi pada tahun 1994 perang pertama antara Moskow dan wilayah separatis pecah. Keluarga Tsarnaev pun memutuskan untuk pindah kembali ke Kirgistan dan dari sana pada tahun 1999 pindah ke Dagestan. Sampai akhirnya pada tahun 2002 mereka berimigrasi ke Amerika Serikat. Kedua orangtua Tsarnaev kembali ke Dagestan setahun yang lalu sementara anak-anak mereka tetap di AS
Pada Ahad (21/4), media resmi Mujahidin Imarah Kaukasus provinsi Dagestan, VDagestan, mengeluarkan pernyataan komandan Mujahidin Dagestan sehubungan dengan peristiwa baru-baru ini di Boston, Amerika Serikat.
Pernyataan itu mengatakan :
Setelah peristiwa di Boston, AS menyebarkan informasi di media mereka yang mengatakan bahwa salah satu dari Tsarnaev bersaudara telah menghabiskan waktu selama enam bulan di Dagestan pada tahun 2012. Atas dasar ini, terdapat spekulasi asumsi bahwa ia mungkin telah berhubungan dengan Mujahidin Imarah Kaukasus, khususnya Mujahidin Dagestan.
Komandan Mujahidin Dagestan mengindikasikan dalam hal ini bahwa Mujahidin Kaukasus tidak berperang melawan Amerika Serikat. Mereka menyatakan berperang melawan Rusia yang tidak hanya bertanggung jawab untuk pendudukan di Kaukasus tapi juga untuk kejahatan keji terhadap ummat Islam.
Para ahli dan aktivis hak di Moskow setuju bahwa meneror Amerika Serikat tidak membantu Mujahidin Islam Rusia saat ini, meskipun dengan retorika anti-Amerika mereka.
“Saya pikir kita bisa mempercayai pernyataan ini, karena menyerang Amerika Serikat bukanlah kepentingan Mujahidin Kaukasus Utara,” kata Tatiana Kasatkina, seorang direktur eksekutif Memorial, sebuah kelompok HAM yang berbasis di Moskow yang memantau peristiwa di wilayah-wilayah bermasalah.](http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/541593_453640558045762_437913544_n.jpg)








































